Rabu, 15 Januari 2014

Manajemen Resiko


1.     Pengertian manajemen resiko
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasukPenilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkunganteknologimanusiaorganisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi
·         Risiko Operasional
·         Risiko Hazard
·         Risiko Finansial
·         Risiko Strategik
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management).
Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.
2.     Pengertian mempelajari manajemen resiko
Pentingnya Mempelajari Manajemen Risiko
Menurut Djojosoedarso (2003, p5),bagaimana pentingnya mempelajari
manajemen Risiko dapat dilihat dari dua segi , yaitu :
-          Seseorang  sebagai  anggota  organisasi/perusahaan  terutama  seoarang  manajer
akan dapat mengetahui cara-cara/metode yang tepat untuk menghindari atau mengurangi besarnya kerugian yang diderita perusahaan, sebagai akibat ketidakpastian terjadinya suatu peristiwa yang merugikan.
-          Seseorang sebagai pribadi :
Dapat menjadi seoarang manajer risiko yang professional dalam jangka waktu yang relatif lebih cepat daripada yang belum pernah mempelajarinya.
Dapat   memberikan   kontribusi   yang   bermanfaat   bagi   manajer   risiko   dari perusahaan di mana yang bersangkutan menjadi anggota.
Dimensi Manajemen Risiko
Manajemen risiko NIST (2002, p4), mencakup tiga proses yaitu penilaian risiko pengalihan risiko dan evaluasi serta penilaian. Proses penilaian risiko mencakup identifikasi dan evaluasi dari risiko dan dampak risiko,dan rekomendasi dari pengukuran pengurangan risiko. Proses pengalihan risiko mengacu pada pengukuran pengurangan risiko yang sesuai rekomendasi dari proses penilaian risiko. Proses evaluasi yang bersifat terus menerus adalah kunci dari implementasi sebuah  program manajemen risiko yang berhasil.

3.     Sumbangan manajemen resiko bagi perusahaan, keluarga, masyarakat
·         Terhadap perusahaan
a.       Pertama, manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan. Sebagian kerugian seperti hancurnya fasilitas produksi mungkin bisa menyebabkan perusahaan harus ditutup, jika sebelumnya tidak ada kesiapsediaan menghadapi musibah seperti itu. Dengan manajemen risiko tersebut perusahaan dapat terhindar dari kehancuran.
b.      Kedua, oleh karena laba dapat ditingkatkan dengan jalan mengurangi pengeluaran, maka manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba. Misalnya, manajemen risiko dapat mengurangi pengeluaran dengan jalan mencegah atau mengurangi risiko kerugian.
c.       Ketiga, manajemen risiko dapat menyumbang secara tidak langsung laba.
d.      Keempat, adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.
e.       Kelima, manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukain perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public image.
·         Terhadap Keluarga
a.      Pertama, manajemen risiko dapat mempersiapkan keluarga dengan kelima faedah tersebut diatas, sebagai contoh : dengan melindungi keluarga terhadap catastrophic losses, maka keluarga tersebut dapat terhindar dari musibah.
b.      Kedua, manajemen risiko yang sehat mungkin menyanggupkan suatu keluarga untuk mengurangi pengeluaran untuk asuransi tanpa mengurangi sifat perlindingannya.
c.       Ketiga, jika suatu keluarga telah dilindungi terhadap kematian, atau kesehatan, kehilangan atau kerusakan harta bendanya, maka keluarga itu mungkin akan lebih berani untuk menanggung risiko dalam investasi atau persetujuan mengenai karir.
d.      Keempat, suatu keluarga dapat disembuhkan dari tekanan fisik dan mental.
e.       Kelima, keluarga mungkin pula memetik faedah dari program manajemen risiko yang menolong orang-orang lain.

·         Terhadap Masyarakat

Masyarakat juga memetik faedah dari makin lebih efisiennya manajemen risiko menangani perusahaan dan keluarga akan mengurangi beban masyarakat (social cost).

sumber : www.google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar