1. Pengertian manajemen resiko
Manajemen risiko adalah suatu
pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan
dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko,
pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko
dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat
diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan
menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko
tradisional terfokus pada risiko-risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau
legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta
tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko
yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen
risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan
bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal
ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen
risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi
entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat
diklasifikasi menjadi
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkan pelaksanaan
Manajemen Risiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management).
Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi
risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring
dan evaluasi.
2. Pengertian
mempelajari manajemen resiko
Pentingnya Mempelajari Manajemen Risiko
Menurut Djojosoedarso (2003, p5),bagaimana pentingnya
mempelajari
manajemen Risiko dapat
dilihat dari dua segi , yaitu :
-
Seseorang sebagai
anggota organisasi/perusahaan terutama seoarang manajer
akan dapat mengetahui cara-cara/metode yang tepat untuk menghindari
atau mengurangi besarnya kerugian yang diderita perusahaan, sebagai akibat ketidakpastian
terjadinya suatu peristiwa yang merugikan.
-
Seseorang sebagai pribadi :
Dapat menjadi seoarang manajer risiko yang professional dalam jangka waktu yang
relatif lebih cepat daripada yang belum pernah mempelajarinya.
Dapat
memberikan kontribusi yang
bermanfaat bagi manajer risiko
dari perusahaan di mana yang bersangkutan menjadi anggota.
Dimensi Manajemen Risiko
Manajemen risiko NIST (2002, p4), mencakup tiga proses yaitu penilaian risiko pengalihan
risiko dan evaluasi serta penilaian. Proses penilaian risiko mencakup identifikasi
dan evaluasi dari risiko dan dampak risiko,dan rekomendasi dari pengukuran
pengurangan risiko. Proses pengalihan risiko mengacu pada pengukuran pengurangan
risiko yang sesuai rekomendasi dari proses penilaian risiko. Proses evaluasi yang
bersifat terus menerus adalah kunci dari implementasi sebuah program manajemen risiko yang berhasil.
3. Sumbangan manajemen resiko bagi perusahaan, keluarga, masyarakat
·
Terhadap perusahaan
a.
Pertama, manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.
Sebagian kerugian seperti hancurnya fasilitas produksi mungkin bisa menyebabkan
perusahaan harus ditutup, jika sebelumnya tidak ada kesiapsediaan menghadapi
musibah seperti itu. Dengan manajemen risiko tersebut perusahaan dapat
terhindar dari kehancuran.
b.
Kedua, oleh karena laba dapat ditingkatkan dengan jalan mengurangi
pengeluaran, maka manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.
Misalnya, manajemen risiko dapat mengurangi pengeluaran dengan jalan mencegah
atau mengurangi risiko kerugian.
c.
Ketiga, manajemen risiko dapat menyumbang secara tidak langsung laba.
d.
Keempat, adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh
adanya perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi
perusahaan itu.
e.
Kelima, manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan
karena kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukain perusahaan yang
dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public image.
·
Terhadap Keluarga
a. Pertama, manajemen risiko dapat mempersiapkan keluarga dengan kelima faedah
tersebut diatas, sebagai contoh : dengan melindungi keluarga terhadap
catastrophic losses, maka keluarga tersebut dapat terhindar dari musibah.
b.
Kedua, manajemen risiko yang sehat mungkin menyanggupkan suatu keluarga
untuk mengurangi pengeluaran untuk asuransi tanpa mengurangi sifat
perlindingannya.
c.
Ketiga, jika suatu keluarga telah
dilindungi terhadap kematian, atau kesehatan, kehilangan atau kerusakan harta
bendanya, maka keluarga itu mungkin akan lebih berani untuk menanggung risiko
dalam investasi atau persetujuan mengenai karir.
d.
Keempat, suatu keluarga dapat
disembuhkan dari tekanan fisik dan mental.
e.
Kelima, keluarga mungkin pula memetik
faedah dari program manajemen risiko yang menolong orang-orang lain.
·
Terhadap Masyarakat
Masyarakat juga memetik faedah dari makin lebih
efisiennya manajemen risiko menangani perusahaan dan keluarga akan mengurangi
beban masyarakat (social cost).
sumber : www.google.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar